
Pada bagian pembelajaran 2 tentang kedaulatan Allah yang pertama berdasarkan Roma 8:29-30 membahas tentang pilihan Allah yang menekankan kepada pemilihan untuk menjadikan orang-orang tertentu menjadi umat-Nya berdasarkan kehendak dan kebijaksanaan dari pada Allah itu sendiri. Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang kedaulatan Allah yang menekankan kepada Allah yang menentukan setiap orang pilihan menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Kedaulatan memiliki peranan aktif untuk setiap manusia yang di pilih. Allah membuat orang pilihan supaya kehidupan mereka selalu diperbaharui secara terus menerus sampai mencapai serupa dengan gambaran Anak-Nya. Setiap orang pilihan ditentukan untuk menjadi serupa dengan Anak-Nya mencapai kepada peningkatan dalam kehidupannya.
Pada mulanya Allah menciptakan manusia baik adanya. Manusia diberikan kuasa terhadap segala ciptaan yang ada di taman eden. Manusia hidup bersama ciptaan lainnya dengan penuh kedamaian. Di taman eden tidak ada pembunuhan. Tidak ada perselisihan. Tidak ada pertengkaran. Damai sejahtera menjadi warna kehidupan di taman tersebut. Namun, Allah yang menciptakan segala sesuatu juga menciptakan buah pengetahuan yang dilarang untuk dimakan oleh adam dan hawa. Adam dan Hawa yang tinggal di taman tersebut diberikan aturan hidup. Mereka tidak boleh melanggar aturan yang ada karena akan membuatnya mati.
Manusia diciptakan Allah menurut rupa dan gambar diri-Nya. Manusia mencerminkan Allah dalam setiap aktifitas. Namun, dalam keadaan tersebut manusia memilih melanggar peraturan Allah yang membuat dirinya terpisah dari sang penciptanya. Pelanggaran ini membuat manusia menjadi pribadi yang berdosa dan upah dari dosa tersebut ialah maut. Oleh sebab itu Allah yang mengasihi manusia melalui kedaulatan-Nya memilih dan menentukan manusia untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Melalui inisiatif-Nya manusia yang telah merusak gambar dan rupa Allah menjadi pulih kembali. Pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib menebus semua manusia dan membuat manusia dapat menjadi pulih kembali, yaitu menjadi serupa dengan gambaran Yesus Kristus.
Pada masa kini semua orang percaya harus menyadari bahwa semua manusia diciptakan serupa dengan gambaran Allah. Manusia telah merusak gambar Allah dalam dirinya. Allah memilih manusia berdasarkan kedaulatannya. Setiap manusia yang dipilih-Nya harus menyadari bahwa dirinya dipilih sejak kekekalan. Mereka akan dipulihkan menjadi gambaran Yesus Kristus. Dengan demikian dalam setiap aktifitas hidup, manusia yang telah dipilih Allah akan terus menerus memancarkan karakter Kristus kepada semua orang.
Paulus, yang adalah rasul Kristus telah memberikan contoh nyata mengenai pribadi yang memancarkan Kristus dalam setiap perjalanan hidup. Contoh yang diberikannya ialah dirinya sendiri. Dia memperhatikan kepada banyak orang bahwa hidup yang dia miliki bukanlah dirinya sendiri melainkan Kristus yang hidup dalam hidupnya. Betapa luarbiasa orang pilihan Allah ini. Dia terus memancarkan Kristus dalam setiap aktifitasnya. Ini merupakan contoh hidup yang membuat semua orang tidak dapat memiliki alasan jika tidak memiliki karakter Kristus.