Pada dunia agama label “bidat” merupakan tindakan yang memiliki dampak besar atas situasi dan kondisi seseorang di mata masyarakat. Label ini merupakan tindakan ampuh untuk membunuh seseorang. Pembunuhan ini dapat memiliki arti ganda yakni seseorang dapat di bunuh identitasnya di hadapan masyarakat atau nyawa akan hilang karena tindakan anarkis dari kelompok yang merasa benar.
Agama Kristen merupakan salah satu agama terbesar yang penganutnya memiliki perbedaan antara kelompok satu dengan yang lain. Tidak bisa di pungkiri bahwa perbedaan pemahaman tersebut telah membuat banyak orang mati. Hal ini sering terjadi karena label bidat. Kelompok yang memiliki kekuatan besar menjadi berkuasa atas kelompok yang baru berkembang. Kelompok yang berkembang akan menjadi berkembang jika mereka tidak takut dan gentar atas ancaman yang menimpa mereka.
Kristen masa kini telah memperlihatkan sebuah perbedaan hidup antara situasi jemaat mula-mula dan jemaat masa kini. Jemaat yang hidup di masa kini tidak hanya berupaya untuk mencari, menghidupi, dan mempertahankan kebenaran tetapi mereka harus siap memperlakukan secara manusiawi terhadap orang yang memiliki perbedaan pandangan iman. Tindakan diskriminasi yang dilakukan secara verbal maupun non-verbal harus di hindari karena akan membuat hak asasi manusia tidak berlaku dalam sistem pada suatu negara yang menjadi payung bagi semua masyarakat.
Pada kesempatan ini saya akan memberikan kejahatan label bidat dalam agama Kristen. Suka atau tidak bagian ini menjadi penting untuk dipikirkan dan di cari solusi yang berkemanusian dalam menegakan kebenaran saat menjalani hidup bernegara. Kristen tidak boleh menjadi agama yang rasis namun melakukan segala sesuatu dengan bijaksana. Jika rasis terjadi maka orang tersebut harus berani mengakui bahwa itu kekurangannya bukan ajaran Kristen.
Label bidat pembunuhan karakter
Label bidat pembunuhan karakter adalah hasil dari perenungan saya atas kejadian-kejadian di Gereja dari abad pertama sampai memasuki abad 21 ini. Semua umat Kristen yang belajar tentang sejarah tidak akan bisa menutupi tindakan anarkis yang terjadi pada Gereja. Semua jemaat dan imam menjadi representasi dari wujud gereja di mata orang-orang di luar gereja. Oleh sebab itu semua tindakan harus dilakukan dengan bijaksana tanpa memberikan pesan buruk kepada penonton saat memperjuangkan kebenaran supaya hidup di semua kelompok.
Situasi Kekristenan di Indonesia berada pada posisi yang sulit. Banyaknya pemahaman iman Kristen telah membuat kelompok yang satu membidatkan kelompok yang lain atau ada juga yang diam untuk berada dalam keadaan yang aman. Saya sendiri memberikan sub label bidat pembunuh karakter tidak berarti sebagai sebuah upaya kompromi terhadap kesesatan. Sub ini hanya merupakan sebuah upaya untuk bertindak bijaksana saat mengimplementasikan kebenaran. Pengimlementasian kebenaran merupakan satu-satunya cara untuk meminimalisir kesalahan.
Label bidat pembunuh karakter! Kenapa demikian? Hal ini karena setiap kelompok lebih banyak memperjuangkan identitas diri dan kelompok dibadingkan dengan kebenaran itu sendiri. Kebenaran pada Kristen tidak hanya ditunjukan pada kata-kata atau doktrin tetapi harus juga pada aktivitas hidup. Hidup yang dijalankan dengan cara bar-bar akan membuat dirinya menjadi batu sandungan dari orientasi yang telah dibuat yakni mengimplementasikan kebenaran.
Setiap tindakan label bidat hendaknya menjadi tindakan yang tidak mudah dilakukan oleh Gereja. Semua pandangan doktrin yang berbeda-beda haruslah di hargai. Penghargaan ini melaui sikap umat Tuhan yang tidak melakukan diskriminasi kepada orang yang memiliki perbedaan pandangan iman Kristen. Diskriminasi yang dilakukan secara verbal maupun non-verbal akan berdampak kepada pembunuhan karakter pada seseorang. Sang korban yang belum tentu salah akan menjadi pribadi yang sulit di terima pada lingkungan dan organisasi yang menaunginya.
Seseorang yang mendapatkan label bidat akan memiliki potensi besar benci terhadap Kekristenan. Hal tersebut terjadi jika imannya belum mengalami pertumbuhan secara baik. Kekristenan akan menjadi agama yang terus menerus mendapatkan cemooh. Pertobatan akan sulit terjadi pada dirinya oleh karena umat Kristen pada umumnya tidak memberikan karakter Kristus pada dia tetapi membunuh karakternya melalui tindakan-tindakan diskriminasi. Jadi situasi ini harus menjadi perhatian penting pada Gereja karena pertobatan adalah bagian dari kejadian yang memuliakan nama Tuhan.
Label bidat pembunuhan nyawa
Subl lebel bidat pembunuhan nyawa menjadi peringatan keras dan pembelajaran penting bagi umat Kristen. Kita tidak bisa menutup-nutupi bahwa setiap orang yang memberikan masukan kepada Gereja ada yang mengalami pembunuhan. Gereja pernah menjadi sosok anti kritik dan merasa benar walaupun keputusan yang di ambil telah melawan hukum Tuhan. Namun Gereja juga mengalami kecolongan yang berakibat terciptanya ajaran yang keluar dari nilai mula-mula.
Kenyataan ini memiliki dua arus besar yang harus diselesaikan tanpa mengulang kesalahan-kesalahan yang terjadi yakni pembunuhan jiwa. Seperti, pembunuhan nyawa atas dasar label bidat tidak akan menyelesaikan permasalahan tetapi melanggar hukum Tuhan. Pembiaran bidat juga merupakan pembunuhan kebenaran dan upaya mendukung kesesatan. Kita telah melihat bahwa semua memiliki dampak pada nyawa. Oleh sebab itu melalui tindakan yang lebih banyak dalam mengimplementasikan kebenaran harus menjadi fokus utama bukan melestarikan karakter anarkis di Gereja.
Jadi, tindakan anarkis hanyalah merupakan noda Gereja yang menjadi sejarah dan tidak bisa dihapus. Sedangkan mengimplementasikan kebenaran merupakan tindakan yang memuliakan Tuhan dan salah satu cara meminimalisir pertumbuhan bidat. Gereja haruslah bijak dengan bertindak bijaksana. Semua harus mendapatkan perhitungan yang baik. Perbaikilah mutu imam. Perbaikilah mutu pendiikan. Perbaikilah mutu organisasi. Semua akan menjadi baik dengan bijaksana tanpa mengulang cara imam-imam yang menyalibkan Sang Kebenaran.