Manusia diciptakan Allah serupa dan segambar dengan Allah. Gambar tersebut merupakan bentuk keberadaan Allah yang diwakili oleh manusia. Manusia memancarkan pribadi Allah dalam memimpin segala ciptaan yang telah dipercayakan Allah untuk diatur dengan baik tanpa melanggar ketetapan yang telah dibuat oleh Allah. Ketetapan Allah untuk manusia adalah jangan memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat.

Iblis merupakan malaikat yang diciptakan Allah untuk melayani-Nya namun memberontak dengan maksud untuk menyamai dirinya dengan Allah. Kesombongan ini membuat mereka diusir dan akan menerima hukuman kekal. Situasi Iblis yang akan menerima hukuman kekal berupaya untuk membuat manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah melanggar peraturan yang ada sehingga gambar dan rupa tersebut menjadi rusak. Manusia yang telah jatuh dalam dosa (melanggar ketetapan Allah) telah berada dalam keadaan yang selalu melahirkan dosa disetiap tindakannya dan upah dosa adalah maut.

Allah, dengan cinta kasih yang besar mengutus anak-Nya untuk menjadi korban penebusan bagi manusia. Korban penebusan ini sejatinya bukan kewajiban dari Allah karena Ia hanya memiliki hak untuk menghukum setiap manusia kedalam siksaan yang kekal. Pengorbanan Allah merupakan inisiatif dan kebijaksanaan-Nya dalam membuat orang pilihan menjadi pribadi yang telah dipulihkan. Pribadi tersebut akan menjadi gambaran Allah yang hidup, yang membagikan kasih sayang kepada semua orang.

Setiap manusia yang telah ditebus oleh Allah akan berada dalam kehidupan yang merdeka atas perbudakan dosa. Dosa tidak lagi menguasai kehidupannya oleh karena Kristus telah menjadi Tuhan dan juruselamat dalam kehidupannya. Ia akan menjadi pribadi yang memancarkan Kristus dalam setiap aktivitas sehari-hari. Melalui perjalanan hidupnya banyak orang yang akan melihat pribadi Kristus dan percaya bahwa Kristus adalah Tuhan dan juruselamat manusia. Inilah yang disebut dengan pemulihan gambar Allah.

Pada era masa kini, manusia cenderung menampilkan hidup yang tidak berkenan dihadapan Allah. Salah satu penyebabnya adalah banyak manusia memiliki karakter yang tidak baik. Ironisnya, banyak orang Kristen juga hidup dalam karakter yang tidak baik, terpengaruh oleh kebudayaan yang tercipta oleh kebebasan hidup, yang muncul di dalam banyaknya media sosial.

Sebagai anak Tuhan harus dapat menyadari bahwa gambar dan rupa Allah telah pulih dalam hidupnya. Pemulihan ini bukan didapat oleh karena kelebihan yang ada pada dirinya tetapi karena kasih Yesus Kristus yang tercurah dalam diri manusia. Kesadaran ini penting, supaya setiap anak Tuhan dapat menjalani hidup seperti Kristus. Melalui perjalanan hidup yang demikian maka banyak orang yang akan mengenal pribadi Kristus melalui aktivitas hidup anak Tuhan.

By Junio Richson Sirait

Junio Richson Sirait, S.Th., M.Pd, berkerja di salah satu Perguruan Tinggi agama Kristen dan melakukan pelayanan gereja di Yogyakarta. Senang menulis topik-topik yang seringkali muncul di sekitar lingkungan. Melalui semua tulisan kiranya banyak orang yang terberkati. Jika saudara tergerak untuk mendukung pelayanan yang sedang dikerjakan dapat memberikan berkat melalui rekening yang tercantum: Bank Account name: Junio Richson Sirait || Bank Name: BRI || Bank Account: 0409-01-034616-50-0 || Country: Indonesia